Untitled
Mungkin
dari semua orang yang hidup di dunia ini sudah paham tentang arti di tinggalkan
dan meninggalkan, terkait objeknya apa ?? yang pastinya ber-ragam. Kali ini
yang akan aku ceritakan makna dari ditinggalkan.
Iya, kali ini aku mengambil kisah dari abang ketemu besar (karena kami tak
sedarah tapi kami tetap keluarga, hubungan abang dan adik ini hangat sekali
kami rasakan). Ini sebenarnya tak patut untuk di ceritakan, karena aku yakin,
rasa sedih akan datang dan pasti kembali mengenang beliau.
Hari
itu, abang aku melakukan aktifitas seperti biasa begitu pula aku yang pada saat
itu di sibukan untuk monda-mandir rumah
sakit (karena kami memang tidak serumah, kan kami abang adik ketemu besar hehe),
di karenakan keponakan nomor tiga harus di rawat inap setelah fase terberatnya
adalah dia menginap di ruang niccu selama
empat hari, sedih sekali rasanya, hancur hati ini lihat anak sekecil itu
harus di penuhi kabel-kabel banyak tapi semua sudah di lewati berkat doa dan
usaha kami.
Lanjut,
memang aku sendiri hari itu tak ada perasaan yang menandakan ada kabar duka
yang datang menghampiri aku dan mungkin teman-teman ku yang lain. Tepatnya
pagi, aku sendiri sedang berada di lift, ku buka whatsapp sambil menunggu untuk
naik ke lantai 3 di rumah sakit. “Innalillahi
waina ilaihi rojiun” ,, tersontak aku terkejut, kabar duka dari siapa yang
ku dapat. Setelah ku buka, mengenai ibunda dari abang aku. “Innalilahi waina ilaihi rojiun, al fatiha” ,, ucapku dalam hati.
Tak
disangka, beliau meninggalkan abang ku dan adiknya mengejutkan seluruh keluarga
besar, termasuk kami keluarga rempong (itulah nama perkumpulan kami di grup
whatsapp). Yang aku dan teman-teman tau, beliau sehat-sehat saja dan tidak
sedang merasakan sakit. Bahkan yang aku dengar dari abang ku sendiri, yang
sakit itu adalah ayah dari abang ku yang merupakan suami beliau.
Benar,
umur, jodoh atau rejeki sudah di atur sama Allah. Kita hanya manusia yang bisa
menduga-duga saja. Hanya bisa bermimpi, bersenang-senang atau bersedih-sedih
saja. Menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.
Pada
hari itu juga, aku pribadi tidak dapat menghadiri untuk turut berbela sungkawa
bahkan untuk mengantarkan ke tempat peristirahatan terakhir aku tak bisa (im so sorry for this,
karena memang aku sedang jaga di rumah sakit sendiri dan habis jaga malam juga
di rumah sakit),, begitulah ku sampaikan duka mendalamku kepada abang ku. Hanya
doa yang mampu aku kirim dari rumah sakit.
Sedih,
aku tau pasti dia sedih. Tapi aku dapat kabar dari abang ketemu besar (abang pertama,
aku memanggil dia kepala suku di grup rempong itu),, dia pun me-whatsapp “ka fais tabah di, adiknya yang
terus-terusan nangis. Hebat dia di, tegar. Tapi ya kita tau dia pasti nutupin
kesedihannya semua dan terlihat tegar”. Yaps,, karena aku me-whatsapp sebelumnya
ke si bapak kepala suku itu tentang gimana keadaan si abang aku itu, dan aku
tau dia tidak akan pernah memperlihatkan kesedihannya walau dia tau, dia di tinggalkan
orang yang paling dia sayang, orang yang menjadi cinta pertamanya, yang bahagia
tau akan menjaga dan merawat abang ku selama 9 bulan di dalam rahimnya dan
merelakan jika nantinya nyawa adalah taruhannya untuk bisa melahirkan anak
laki-laki pertama beliau.
Begitulah
kisah yang sudah di tinggalkan orang yang amat sangat dia sayangi. Tidak melulu
harus di tinggalkan pacar, karena seseorang yang amat tersayang pun tidak
melulu pacar. Kalau di tinggalkan pacar karena suatu alesan, kita masih punya
cara lain untuk menyembuhkan kesedihan kita menjadi senang atau bahkan bisa
hura-hura. Tapi, jika di tinggalkan atas memang takdir dan waktu alasannya
karena Allah, apa yang kita bisa perbuat selain selalu mengirimkan doa dalam
lima waktu kita.
Buat
aku pribadi, berbahagialah kalian yang bisa selalu dekat dengan orangtua
kalian, ibu atau bapak. Aku pun disini, hanya mampu bercerita sedikit. Aku
pribadi, tidak begitu dekat dengan ibu. Bertemu hanya sekedarnya (karena ibu
juga sibuk kerja sana sini) dan bisa di bilang hampir sepenuh waktu bisa
bertemu bapak (bapak juga kerja, tapi masih bisa ketemu) sedangkan ibu kalau
dirumah aku lebih suka menyibukan diri di luar rumah. Tapi, aku selalu bahagia,
bisa selalu merasakan bisa di perlakukan layak sebagai anak melalui ibu-ibu
dari teman-teman aku, termasuk beliau yang sudah menganggap kami, crew rempong
menjadi anaknya juga. Aku juga selalu bersyukur, bisa melihat teman-teman ku
dekat dengan ibunya. Apalagi buat teman laki-laki ku yang memang dekat sekali
sama ibunya. Aku salut sekali. Mereka laki-laki yang patut di pilih untuk
menjadi pendamping hidup kita sebagai wanita yang mencari suami. Karena mereka
mampu menjaga, mengasihi tanpa melupakan untuk membahagiakan ibunya sendiri
(kebayangkan kalau mampu menjalin hubungan dengan laki-laki yang sayang sekali
dengan ibunya ).
Tapi,
aku mungkin orang yang marah sekali kalau teman-teman ku sedang berantem dengan
ibunya dan aku pun yang meminta mereka untuk meminta maaf walau siapa pun itu
yang salah, tapi ibu selalu benar dan pasti ibu akan mengakui kesalahannya dan
menjelaskannya maksud dan tujuannya.
Sebelum
terlambat, sebelum ditinggalkan. Alangkah baiknya kita berikan kebahagian,
kenyamanan dan ketulusan kasih dan sayang. Perjuangan ibu lebih berat di
bandingkan kita yang mungkin memberikan sesuatu yang tidak mampu membayar itu
semua.
Percayalah,
bahwa seorang ibu ketika dia kecewa dengan anaknya dia tak akan pernah membenci
anaknya, bahkan tidak mengurangi kasih sayangnya untuk anaknya. Tetap akan
menyayangi sampai akhir hayatnya walau sekeras bahkan sesakit hati apapun hati
ibu terhadap perilaku anaknya.
Selamat Hari Ibu !!
Sayangi
ibu selagi masih di kasih umur, belum tau besok atau lusa. Pemberian kecil dari
kamu sebagai anak akan sangat berharga buat dia. Karena ibu tak pernah menuntut
apapun dari anak yang dia sayang. Bahkan pemberianmu itu, ibu juga tidak
menginginkan. Yang di inginkan pasti, tetap jadi anak ku yang sholeh/sholeha,
jangan melupakan sholat 5 waktunya, beramal, berbuat baik, belajar sampai
tingkat tinggi, mendapatkan pendamping hidup yang seiman dan sejodoh, dijadikan
keluarga yang sakinah mawadah warohmah dan diberikan keturunan. Percayalah, ibu
kalian bahagia, asal semua berjalan atas ridho Allah dan kebahagiaan anaknya. I
love you so much, ibu !!!
(al-fatiha untuk beliau, ibu dari abang ku. Aku rindu
risol dan jambu klutuk di kebun samping rumah bu, J )
Komentar
Posting Komentar