"Maut memisahkan mama, Di "

Banyak orang bilang, menyambut tahun baru dengan cerita baru. Banyak orang bilang, menyambut tahun baru dengan orang-orang baru. Dan banyak orang bilang, menyambut tahun baru itu tentang move on. Dan masih banyak lagi orang bilang tentang menyambut tahun baru dengan segala sesuatu yang baru. 
Sesungguhnya, tahun baru akan tetap menjadi sebuah misteri. Apakah yang kita jalani di tahun baru ini dengan cerita baru, dengan orang baru atau masalah baru. Tidak melulu semua baru. Ada masa lalu yang terus mengikuti di belakang kita. Ia akan terus menghantui, membuntutin kemana kita pergi. Sejauh mana kita pergi, masa lalu itu akan ada. 
Tidak perlu di hindari. Kita hanya perlu belajar dari masa lalu. Supaya di tahun baru ini, tidak mengulangi kesalahan-kesalahan yang pernah di lakukan di masa lalu.
Terkait tahun baru dan masa lalu yang selalu di khawatirkan. Ada kenangan di masa lalu (2019) yang masih teringat, bahkan akan terus membekas. Maaf, membuka buku lama. membaca kembali cerita lama yang akan dikenang di tahun baru ini dan tahun baru berikutnya.
Begini ceritanya .....


November 2019

Pasanganku kehilangan salah satu dari orangtuanya. Yang semasa hidupnya menjadi tulang punggung keluarga. Yang memimpin, yang menjadi petuah dan yang selalu menyayangi anggota keluarganya. Papa. Ia kehilangan papa atas kehendak Tuhan. Kita semua tau, bahwa semua makhluk hidup akan kembali kepada-Nya.
Aku ingat betul ketika semua air mata pecah, berjatuhan. Anak pertama, anak kedua dan anak ketiga yang sebenarnya pasanganku sebagai anak bontot dan anak laki satu-satunya milik Ayah. Tangis, sesal yang terus di ucap dan doa yang terus mendampingi papa. Semua pasti akan tau gimana rasanya kehilangan salah satu anggota keluarganya untuk selama-lamanya. 
Namun ada satu sosok yang terlihat tegar, menahan segala air mata yang sudah membendung di matanya untuk tidak jatuh di depan ketiga anaknya. Menguatkan ketiga anaknya sembari memberi kabar ke keluarga yang lain. Membagi tugas ke ketiga anaknya untuk mengurusi administrasi rumah sakit sampai pada titik tempat terakhir peristirahatan terakhir. Yaitu Mama. 
Mama mengajakku untuk melihat papa yang terakhir kalinya, katanya, "sini di, lihat papa bobonya senyum" lalu bercerita, "mama dipisahkan sama papa oleh maut, Tuhan yang pisahin mama sama papa. Tiga puluh tahun hidup bersama mama sama papa di pisahkan maut di, insya allah mama ikhlas di" begitulah ucapnya dengan ketegarannya. 
Genggam tangan yang erat, sembari mengucap kalimat di atas. Kalimat yang masih teringat jelas, "Mama di pisahkan oleh maut, di".... Dengan segala ketegaran yang tersisa. Air mata yang hampir terjatuh dan tangis ku yang tak bisa di bendung.
Tiga hari lalu, tepat papa masih di ruang NICU. Masih ku ingat jelas, senyum mama menceritakan masa kecil anak lelaki kesayangan mereka. Dengan ekspresi wajahnya yang bahagia, kesal bahkan sampai marah, semua ia tunjukkan. 
Sampai pada titik, Tuhan yang berencana. Semua hanya menjadi kenangan. Ikhlas, hanya itu yang mereka terima. Termasuk aku, yang diberi beberapa pesan sebelum beliau melakukan operasi sampai pada terakhir ketemu untuk pamit pulang. Genggaman tangannya yang erat seakan tidak boleh pulang.



Begitulah, masa lalu takkan pernah bisa hilang. Masa lalu akan terus ada di belakang. Tidak apa untuk sesekali membuka masa lalu. Merenungkan untuk menjadi pribadi yang baik di masa depan. 
Aku dapat belajar dari suatu kehilangan untuk selamanya. Semua akan kembali kepada Tuhan, yang bisa menentukan waktunya hanya Tuhan, apa cobaannya hanya Tuhan. Manusia hanya bisa menjalankan segala perintah-Nya, berdoa, pasrah dan ikhlas. Kita akan menemukan sosok-sosok penguat, penyabar, lemah dan emosional ketika kehilang untuk selama-lamanya. Cerita semasa hidupnya akan selalu membekas di hati. Akan menjadi masa lalu yang tak akan pernah bisa di lupakan.

Al-fatihah untuk Alm.
Sekarang engkau tau, bahwa istrimu dan ketiga anakmu selalu mendoakan di setiap 5 waktunya dan akan menjadi keluarga yang utuh berkat dampinganmu di sana. Aaamiiiiiin.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Macam-macam Feedback dan Contoh Feedback Dalam Film “The Admiral Roaring Currents”

Selamat Bertambah Usia

Lava Cakes